Semangat Bersinergi Mendukung Mimpi Anak Negeri

“Letakkan mimpi setinggi-tingginya, tetapi mulailah menyadari bahwa dalam menggapainya selalu ada anak-anak tangga yang harus didaki.”

Kalimat di atas lahir dari seorang doktor Geodesi lulusan University of Wollongong, Australia. Pengalaman hidupnya membuktikan kutipan ini. Puluhan tahun lalu tak akan ada yang menyangka putra seorang ibu dan ayah yang tinggal di penjuru Pulau Dewata, di sebuah desa terpencil dengan keterbatasan ekonomi dan aksesbilitas mampu meraih gelar doktor dengan beasiswa penuh di benua paling selatan itu. Tak hanya berkesempatan meraih master dan doktor di Australia, ia juga kerap diundang untuk menjadi pembicara di forum-forum internasional di berbagai negara. Ibundanya tak kenal lelah mendidik dan memberikan keyakinan bahwa ia dapat menempuh pendidikan tinggi hingga memutus lingkaran keterbatasan dalam keluarganya. Maka, mimpi-mimpi ia letakkan tinggi dan ia gapai dengan mendaki anak-anak tangga hingga ke puncak-puncak impian. Sang ibunda menjadi inspirasi dan motivasi bagi seorang I Made Andi Arsana hingga ia berhasil berdiri tegak di puncak impian itu.

I Made Andi AIMG_1433rsana kini telah menjadi dosen Fakultas Teknik Geodesi UGM, menulis buku dan memiliki perhatian serius terhadap semangat anak-anak bangsa dalam meraih beasiswa. Inspirasi hidupnya- sang ibunda- membawa Mas Andi yang dengan penuh semangat menjadi pembicara di Forum Pembekalan Orang tua/Wali Bintang serta Guru di Paliyan, Gunung Kidul. Untuk pertama kali di acara Pembekalan Adik Bintang baru, hoshiZora Foundation mengadakan sesi khusus bagi Orang tua/Wali Bintang beserta para guru. hoshiZora meyakini bahwa faktor terbesar yang berpengaruh terhadap kesuksesan anak adalah dari lingkungan terdekat mereka, keluarga. Dan rupanya keinginan baik ini beririsan dengan pengalaman hidup Mas Andi yang juga karena dorongan orang tua mampu meraih mimpinya meski berada dalam berbagai keterbatasan.

IMG_1455Kisah hidup Mas Andi Arsana menghidupkan atmosfir menyentuh di sesi Orang tua/Wali Bintang. Mereka yang telah melahirkan anak-anak calon pemimpin masa depan ini meneteskan air mata dan berjanji pada diri sendiri untuk lebih memperhatikan putra-putri mereka. Mas Andi yang kini juga memiliki putri kecil seusia putra-putri Bapak Ibu dalam forum tersebut turut berbagi bahwa sebagai orang tua terkadang memang tak mudah untuk memberikan keyakinan pada anak sendiri. “Letakkan mimpi setinggi-tingginya” bukan hanya slogan bagi si anak, tetapi yang terpenting justru bagi orang tua. Ketika orang tua tak memiliki impian terhadap keberhasilan putra-putrinya, bagaimana anak-anak ini berani untuk memperjuangkan apa yang ia cita-citakan?

Orang tua/Wali Bintang beserta Guru berkesempatan pula menyaksikan hasil karya putra-putri mereka yang kini menjadi Adik Bintang hoshiZora. Pada sesi terpisah, Adik Bintang dipandu Sahabat Bintang hoshiZora menyusun miniatur roket dari kardus, membuat bintang dengan kertas lipat dan menuliskan cita-cita mereka pada bintang kertas. Satu demi satu anak-anak meletakkan bintang-bintang itu pada badan roket, sebuah metafora bahwa mereka akan menerbangkan cita-cita mereka setingg-tingginya. Betapa luar biasa di kala cita-cita seorang anak disebutkan, anak itu mengangkat tangannya dan orang tua anak tersebut melihat sang anak yang penuh percaya diri menunjukkan apa keinginannya di masa depan.

Pembekalan Adik Bintang 2014 dilaksanakan di bulan Mei di tiga kabupaten- Gunung Kidul, Bantul dan Kulon Progo. Seluruhnya berada di wilayah administratif Daerah Istimewa Yogyakarta. Adik Bintang yang mengikuti pembekalan merupakan 100 Adik Bintang baru terpilih usai melalui proses seleksi ketat dengan 630 pendaftar. Betapa membahagiakan bagi orang tua yang mendengar putra atau putrinya merupakan satu darIMG_1695i 630 anak yang diseleksi dan berhasil memperoleh beasiswa dari Kakak Bintang hoshiZora. Pada Pembekalan di Bantul dan Kulon Progo, Mas Duma Rachmat Artanto, seorang pendiri sekolah inklusi di Bekasi dan aktivis pendidikan anak di DIY mengajak para Orang tua/Wali Bintang untuk mengungkapkan perasaan ketika mengetahui putra-putri mereka mendapat beasiswa. Terharu dan bahagia adalah dua perasaan yang kerap terucap. Wajah berseri para Orang tua/Wali Bintang beserta anak-anak mereka menjadi penguat keyakinan kita bahwa pendidikan anak-anak ini patut diperjuangkan. Kontribusi Kakak Bintang, Duta Bintang, Sahabat Bintang, para stakeholders hoshiZora bertemu dengan semangat Adik Bintang serta Wali Bintang yang mulai detik ini akan terus meletakkan impian setinggi-tingginya dan bersiap untuk berjuang menggapai puncak-puncak impian.

 

Terima kasih secara khusus disampaikan kepada Mas I Made Andi Arsana dan Mas Duma Rachmat Artanto atas kontribusi besarnya untuk pendidikan Indonesia melalui kesediaan untuk berbagi dengan Para Wali Bintang.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *