Hoshizora Foundation Bekerja Sama dengan MyEduSolve di Adobe National Championship 2022

Berbagai jenis profesi dalam bidang teknologi dan dunia digital kini semakin banyak dibutuhkan. Sayangnya, kita tidak bisa memaksimalkan peluang tersebut jika belum bisa menjembatani skill gap yang ada, yaitu kesenjangan antara skill yang dimiliki oleh lulusan dengan skill yang sebenarnya dibutuhkan di dunia kerja. MyEduSolve merupakan perusahaan di bidang teknologi pendidikan yang berfokus untuk meningkatkan kemampuan literasi digital masyarakat Indonesia melalui sertifikasi internasional. Menyelenggarakan lomba nasional Microsoft & Adobe merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan visi tersebut. Di tahun ini, MyEduSolve menggandeng Hoshizora Foundation sebagai client non-profit yang nantinya akan memberikan sebuah design brief kepada para peserta di mata lomba Adobe National Championship.

Apa itu Microsoft Office Specialist (MOS) & Adobe Certified Professional National Championship?

Perlombaan ini hadir untuk menguji kemampuan para peserta dalam mengoperasikan Microsoft Office dan bidang desain grafis terutama dalam menggunakan perangkat lunak Adobe. Juara 1 dari setiap kategori lomba akan mewakili Indonesia dalam Microsoft & Adobe World Championship yang akan diselenggarakan oleh Certiport secara langsung di California, Amerika Serikat pada 24-27  Juli 2022. Pada Microsoft Office Specialist National Championship, terdapat tiga kategori yang dapat peserta pilih, yaitu Word, Excel, dan Power Point. Peserta nantinya hanya akan berkompetisi dalam satu babak, yaitu mengerjakan ujian sertifikasi dalam waktu 60 menit. Pemenang dari seluruh kategori akan dipilih berdasarkan skor tertinggi dan tercepat. Sedangkan pada lomba Adobe Certified Professional National Championship, akan terdapat dua babak yang terdiri dari babak penyisihan dan final. Pada babak penyisihan, peserta akan diberi waktu selama 6 jam untuk membuat desain sesuai dengan design brief yang diberikan oleh client non-profit. Setelah itu, sebanyak 30 finalis akan dipilih untuk mempresentasikan karyanya di hadapan para juri.

Design Brief dari Hoshizora Foundation, Akan Seperti Apa?

Design brief merupakan pedoman yang akan digunakan oleh peserta lomba Adobe sekaligus tugas yang harus mereka selesaikan selama 6 jam di babak penyisihan. Hoshizora Foundation sebagai client non-profit di perlombaan tahun ini akan memberikan brief tersebut tepat di hari H kompetisi desain dimulai. Desain bukan hanya merupakan karya seni, tetapi juga media komunikasi. Oleh karena itu, design brief yang diberikan Hoshizora Foundation juga tidak hanya memperhitungkan aspek visual tetapi juga pesan dan tujuan yang ingin disampaikan melalui design tersebut. Design brief secara garis besar berisi informasi mengenai latar belakang masalah mengapa peserta perlu membuat desain yang diminta, tujuan dari desain yang dibuat, serta indikator keberhasilan yang perlu diperhatikan oleh peserta. Tema utama design brief tersebut tentunya tidak akan jauh berbeda dari visi Hoshizora Foundation sebagai sebuah organisasi non profit di bidang pendidikan.

Penjurian di Babak Final Lomba Adobe

Setelah 30 karya terbaik dipilih untuk maju ke babak final, maka sesi presentasi karya pun akan dimulai. Terdapat tiga juri yang datang dari berbagai latar belakang berbeda, mulai dari para profesional di industri desain hingga perwakilan juri dari client non profit tahun ini, yaitu Hoshizora Foundation. Ketiga juri yang akan menilai karya peserta di antaranya adalah Lia Sidik (Branding and Design Consultant, pengelola lia s. Associates Branding & Design), Adi Nugroho Setya Atmojo (Design Consultant, Founder dari Desainerhaus) dan Bernard Budiman (Head of Communication Division di Hoshizora Foundation). Perlombaan nasional ini selain berfungsi sebagai ajang pembuktian bagi para talenta muda Indonesia sekaligus meningkatkan kompetensi mereka di bidang digital, tetapi juga dapat kita manfaatkan untuk meningkatkan kesadaran akan isu ketidaksetaraan pendidikan di Indonesia. Khususnya melalui Adobe National Championship, semoga akan ada lebih banyak orang yang tergerak untuk berkontribusi membantu pendidikan anak-anak Indonesia yang masih belum beruntung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *