Hari Anak 2022, Saatnya Pendidikan Anak Bangkit Kembali

Hari Anak Nasional tahun 2022 jatuh pada tanggal 23 Juli 2022 hari Sabtu pekan ini. Tahun ini, tema besar dari Hari Anak Nasional 2022 yang telah ditetapkan oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”. Ada tiga subtema dari tema tahun ini, yaitu “Peduli Pasca Pandemi 19”, “Anak Tangguh Pasca Pandemi Covid19”, dan “Anak Tangguh Indonesia Lestari”. Tema ini juga mendorong semua pihak untuk memberikan kepedulian kepada anak-anak Indonesia untuk tetap tangguh menghadapi berbagai tantangan khususnya pasca pandemi Covid19.

Sejarah Hari Anak Nasional

Hari Anak Nasional telah diusulkan oleh Kongres Wanita Indonesia (Kowani) sejak tahun 1951 pada era kepemimpinan Presiden Soeharto. Pada saat itulah kegiatan Pekan Kanak-Kanak terlaksana tiap minggu kedua dari bulan Juli setiap tahunnya. Seiring berjalannya waktu, Kowani terus mengajukan perumusan Hari Anak Nasional agar ditetapkan sebagai hari nasional. Akhirnya pada tahun 1984, Hari Anak Nasional ditetapkan pada tanggal 23 Juli berdasarkan Keputusan Presiden no 44 tahun 1984. Tanggal tersebut disesuaikan dengan tanggal penetapan Undang-Undang tentang Kesejahteraan Anak yaitu pada  23 Juli 1974. Tujuan diperingatinya Hari Anak Nasional adalah sebagai bentuk penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa.

Hari Anak Nasional Tahun 2022

Untuk memeriahkan Hari Anak Nasional, Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah merilis buku Pedoman HAN 2022 yang berisi panduan lengkap mengenai hari nasional ini. Di dalam bukunya, terdapat penjelasan tentang tema, subtema, logo, dan twibbon yang akan digunakan guna merayakan HAN 2022.  Berikut ini adalah logo untuk HAN 2022: Logo ini memiliki nilai filosofis yaitu:
  • Tiga anak yang memegang bendera Merah Putih
Setiap anak termasuk anak disabilitas memiliki impian (cita-cita) yang dapat diraih dengan doa, semangat, dan dukungan keluarga. Anak sebagai generasi penerus bangsa, perlu didukung dan dilindungi, agar tumbuh sebagai manusia dewasa yang berjiwa Pancasila di bawah naungan sang saka merah putih.
  • Warna merah dan putih
Melambangkan kebersamaan dan nasionalisme anak-anak Indonesia untuk tetap kreatif dan semangat serta saling mendukung dalam melewati masa sulit.
  • Garis berwarna abu
Situasi pasca pandemi Covid19 berdampak pada dunia anak dengan perubahan pola hidup. Meskipun demikian, tetap harus diupayakan pemenuhan haknya, bergembira dan penuh kreativitas, dalam perlindungan keluarga. Selain tema dan logo, Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlingungan Anak juga memiliki twibbon khusus. Klik link ini untuk menggunakan twibbon Hari Anak Nasional 2022.

Pendidikan Bangkit di Masa Pandemi

Hari Anak Nasional kali ini memiliki tema yang mengharapkan kebangkitan dari anak-anak Indonesia setelah masa Pandemi yang panjang. Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada kehidupan anak-anak terutama dalam hal pendidikan. Dilansir dari kompas.com, terdapat 7 tantangan pendidikan yang dihadapi oleh anak-anak setelah masa pandemi. Dua diantaranya adalah angka putus sekolah dan disrupsi teknologi. Angka putus sekolah selama masa pandemi meningkat sebanyak 75.303 orang anak pada 2021. Sekjen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Suharti menjelaskan bahwa kenaikan angka putus sekolah ini disebabkan oleh Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang tidak efektif. Selama ini, pelaksanaan PJJ juga menyebabkan kesenjangan antara keluarga kaya dan keluarga miskin semakin jauh. PJJ mensyaratkan pelajar untuk memiliki teknologi yang mumpuni agar dapat mengikuti pelajaran melalui smartphone ataupun laptop. Di sisi lain, para orang tua, terutama mereka yang tinggal di daerah 3T tidak memiliki cukup dana untuk memilikinya. Disrupsi teknologi inilah yang menjadi salah satu penyebab utama angka putus sekolah. Salah satu Adik Bintang Hoshizora Foundation (anak dari keluarga pra-sejahtera yang menerima beasiswa melalui Hoshizora Foundation), Adik Dafa, adalah salah satu pelajar yang dapat membuktikan bahwa walau dalam masa pandemi, ia dapat berprestasi. Adik Dafa memiliki ketertarikan di bidang catur dan telah mengikuti kompetisi catur sejak tahun 2019. Pelajar yang mengenyam jenjang pendidikan SMP di Sleman ini telah mengikuti 6 kompetisi catur sepanjang tahun 2019 sampai 2021.  Perjuangan Adik Dafa selama masa pandemi tidak mudah. Dia tinggal bersama kedua orang tuanya yang bekerja sebagai buruh. Finansial ekonomi keluarganya tidak begitu baik dengan pemasukan yang rendah. Selama masa pandemi, Adik Dafa bisa mengikuti PJJ dengan menggunakan device seadanya. Walaupun begitu, ia tetap berusaha berada di depan layar untuk belajar secara PJJ dan latihan untuk kompetisi catur. Latihan catur dia lakukan secara daring dan latihan rutin di Pemusatan Latihan Kabupaten (PUSLATKAB) setiap minggunya. Dengan usahanya, Adik Dafa dapat meraih prestasi, salah satunya adalah Juara 2 dalam Kompetisi Olahraga Siswa Nasional (KOSN) pada tahun 2021 lalu. Di Hari Anak Nasional ini, Hoshizora Foundation berharap semakin banyak anak-anak Indonesia yang tangguh untuk bangkit seperti Adik Dafa walaupun berada di tengah ancaman putus sekolah. Selamat Hari Anak Nasional 2022!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *