Dimulai Berani Bermimpi, Syukur, dan Kerja Keras

[dropcap type=”circle” color=”#ffffff” background=”#555555″]A[/dropcap]dalah salah seorang kakak Bintang HoshiZora Foundation. Kakak bintang yang satu ini bernama Dinna Nurdamayanti. Kakak yang akrab dipanggil Dincil tersebut merupakan anak ke 4 dari 6 bersaudara. Kak Dinna mulai mengalami hal yang mengguncang hidupnya ketika ayahnya meninggal sejak kuliah semester 4. Padahal pada waktu itu Kak Dinna dan saudaranya yang lain masih sekolah /kuliah. Semenjak saat itu kebutuhan sehari-hari keluarga ditanggung oleh ibu kak Dinna. Beruntung pada waktu itu, ibu dari kak Dinna sudah bekerja.  Beliau menghidupi 6 orang anaknya sendirian.

“Aku sadar semua akan datang waktunya dan aku sudah bersyukur didampingi hingga waktu kuliah, kita harus selalu siap dengan segala sesuatunya yang akan terjadi nanti.”

Kak Dinna termasuk salah seorang yang pintar di Kampus. Terbukti saat ada program beasiswa untuk mahasiswa berprestasi di kampusnya, yang menggunakan Indeks Prestasi (IPK) sebagai salah satu kriteria seleksinya, setelah melewati beberapa tahapan seleksi akhirnya kak Dinna berhasil mendapatkan beasiswa tersebut. Kak Dinna bersyukur sekali memperoleh beasiswa tersebut karena itu sangat membantu sekali untuk mengurangi beban keluarga sepeninggal ayah. Kak Dinna di tengah kesibukan kuliah juga menyempatkan untuk ikut kerja Partime di KOPMA Kampus demi menambah uang sakunya. Kak Dinna bersyukur dapat meringankan walaupun tidak bisa membantu banyak, setidaknya untuk mencukupi kebutuhan diri sendiri dan tidak membebani ibu.

Sejak itu kak Dinna mulai mandiri tanpa bergantung pada orangtua lagi. Biaya kuliah dari beasiswa dan memenuhi kebutuhan pribadi sehari-hari dari hasil jerih payahnya sendiri sanggup menghantarkan dia lulus menjadi seorang Sarjana Psikologi Universitas Gajah Mada.

Berkat usaha yang keras dan doa restu dari ibunya, kak Dinna setelah lulus kuliah mendapatkan pekerjaan pertamanya di sebuah NGO (non-goverment organization) yaitu berangkat ke Aceh mengikuti program Rehabilitasi pasca-Tsunami selama satu tahun. Dari pekerjaan pertamanya tersebut kak Dinna mulai dapat membantu perekonomian orangtua walaupun tidak banyak. Tetapi kak Dinna bertekat setidaknya dapat meringankan beban ibu walaupun sedikit demi sedikit.

Perjalanan hidup kak Dinna pun terus berlanjut, berawal dari bekerja di Aceh hingga sekarang menjadi guru di SD Tumbuh II  bukanlah hal yang mudah. Butuh kerja yang ekstra keras dan semangat yang lebih untuk mencapai itu dan kak Dinna melakukannya semaksimal mungkin, terbukti kak Dinna sekarang di umurnya yang masih muda sudah menjadi Wakil Kepala Sekolah di SD Tumbuh II. Bahkan kak Dinna pernah mendapatkan penghargaan sebagai Guru Terbaik pada saat mengajar di sekolah sebelumnya. Itu adalah suatu hasil yang membanggakan hasil kerja kerasnya selama ini. 

“Bayangan tentang masa depan dan cita-cita kita sudah dari kecil…, cita2 yang kita punya itu yang mendorong untuk diraih. Bagaimana orangtua kita sudah mengupayakan banyak hal memberikan pendidikan yang terbaik itu adalah sesuatu yang harus aku syukuri.  Jadi caraku bersyukur dengan cara mengusahakan yang terbaik, memanfaatkan apapun yang sudah aku dapatkan, bekal yang sudah diberikan ke aku dengan susah payah sebisa mungkin aku harus mempertanggungjawabkan semua itu. Itu yang memotivasi aku untuk terus meraih cita-cita ku.“

Kerja keras kak Dinna tidak lepas dari sosok almarhum ayahnya yang sangat menginspirasi dirinya. Berangkat dari guru, membangun dari titik yang sangat nol kemudian sampai dapat mengelola perguruan tinggi bagi kak Dinna itu sebuah contoh.

“kalau kita tekun dan berusaha itu akan memberikan manfaat yang lebih besar lagi.” 

Kemudian orang kedua yang menginspirasi kak Dinna adalah ibunya, yang memberikan gambaran bahwa ketegaran seorang ibu membimbing anaknya dan pendidikan anaknya sangat memberikan support dan motivasi buat kak Dinna. Kak Dinna juga mempunyai seorang tokoh yang dia kagumi yang juga menginspirasinya. Beliau adalah pak Habibie.

“karena beliau sangat cerdas dan orang indonesia yang bisa menjadi contoh. Kisah hidupnya.., kepandaiannya…, itu sangat menginspirasi saya. Sejak dari kuliah…., sejak menemukan pesawat terbang.. sangat keren bagi saya… “

Berawal dari sebuah mimpi masa kecil, punya mimpi ingin menjadi seorang guru di waktu kecil. Dan akhirnya sekarang impiannya telah tercapai, merupakan sebuah anugrah tersendiri . Asal kita mau berusaha dan selalu memotivasi diri sendiri untuk terus berkembang, semua hal yang awalnya hanya mimpi pasti bisa terwujud. Dan mimpi kak Dinna selanjutnya adalah on the track untuk terus mengembangkan mengembangkan lebih besar lagi.

“Aku ingin bermanfaat di sekolah, aku pengen lebih nantinya aku bisa memberikan pembelajaran untuk guru2 , punya sekolah sendiri, impian-impian itu masih ada tak akan terus ada.” 

Pesan untuk adik Bintang :

“Teruslah bermimpi, yakinlah bahwa mimpi itu bisa kita raih dengan usaha, dengan ketekunan, dan dengan doa. Karena semua apa yang kita usahakan itu Tuhan pasti tau, dan akan membimbing kita ke versi terbaik dari diri kita. Yakin aja, selalu bersyukur, selalu berdoa, selalu berusaha., yakinlah bahwa kita akan menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri. Semangaaatt  🙂 ”

Pesan untuk Kakak Bintang :

“Ayo kita berusaha untuk membangun indonesia menjadi lebih baik dan menjadi negara yang sangat terhormat dimata dunia. Mari memberikan manfaat yang lebih besar bersama.” 

Pesan untuk HoshiZora :

“Aku tidak menyangka sama sekali kalau hoshiZora bisa sampai sebesar ini, wow Hebat bangettt.. salut banget sama teman-teman yang ada di hoshiZora mengusahakan sampai sebesar ini dan terus berkembang. Tetap semangat, terus berusaha untuk lebih besar lagi dan lebih baik lagi. mudah2an usaha teman-teman semua ini akan membuahkan hasil yang sangat manis nanti.

 

One thought on “Dimulai Berani Bermimpi, Syukur, dan Kerja Keras

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *